Sunday 11 April 2010

Indonesia & Alasannya

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kembali saya menulis tulisan yang tak kalah tak jelasnya dari tulisan sebelum-sebelumnya.
Indonesia, negara kepulauan yang memiliki berbagai macam pulau-pulau, maka dari itu disebut negara kepulauan. Selain memiliki berbagai macam kepulauan, Indonesia juga memiliki beraneka macam manusia, wajar. Kita juga pasti tahu kalau Indonesia memiliki bermacam-macam budaya & bahasa daerah, dari Sumatera sampai Papua, dari Sabang sampai Merauke, atau dari Papua kembali ke Sumatera, dari Merauke kembali lagi ke Sabang.
Tidak hanya itu, Indonesia juga  memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah. Bisa dibilang negara ini sesungguhnya sangatlah kaya dan mewah. Dan juga negara ini sesungguhnya memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara lain. Dari sejak zaman kolonial Belanda & Jepang dulu, saat mereka menjajah Indonesia hanya karena kekayaan negara ini yang melimpah ruah.
Itulah yang membuat negara ini lain dari pada negara-negara yang lain, selain dari koordinat letak negara yang juga sangat lain dari pada negara-negara yang lain.

Mungkin ada pertanyaan yang tak jelas datangnya dari mana, "Tapi kenapa sampai saat ini Indonesia belum maju-maju juga?"
Saya pun tidak tahu kenapa. Saya tak bisa menjelaskan kenapa, saya juga tak bisa menjawab dengan tegas alasannya kenapa. Karena akan terkesan bahwa saya menjudge bahwa ini, ini, itu, itu, dan sebagainya. Tapi saya hanya akan memberikan beberapa pendapat dari saya pribadi, dan ini bukan jawaban mutlak dari pertanyaan yang tak jelas sumbernya tadi. Dan sekali lagi, ini hanya pendapat dari saya sendiri. Karena setiap manusia berhak berpendapat, baik pendapat tersebut jelas atau tidak.

Negara Indonesia. Walau memiliki berbagai macam bahasa, tapi bahasa persatuan hanya satu, bahasa Indonesia. Itu adalah bahasa untuk berkomunikasi antar warga Indonesia dimanapun mereka berada, dimanapun mereka tinggap, apapun suku & budayanya, itulah bahasa alternatif yang mereka pakai untuk memudahkan mereka dalam berkomunikasi.
Dari sejak jaman Nyonya Meneer belum berdiri pun bahasa tersebut masih tetap dipakai, walau sampai sekarang ada beberapa perubahan dalam ejaan, penulisan, seiring berkembangnya zaman dan karena ingin memper-baku dalam menggunakan bahasa.
Setelah sampai ke zaman modern, sekitar beberapa waktu sebelum masa sekarang ini, entah kenapa menurut pandangan saya prestasi Indonesia "agak" menurun. Dari prestasi di pendidikan sampai ke yang paling atas, politik. Saya bahas dari yang paling kecil dulu, di bidang pendidikan.

Mengapa saya bisa katakan pendidikan di Indonesia menurun? Jelas terlihat dari siswa-siswa saat ini. Hampir 70% (menurut pengamatan penulis yang tak jelas) warga Indonesia tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, dan sisanya tidak melanjutkan ke tingkat SMA dan perguruan tinggi.
Coba lihat gambar berikut :
Apa yang dilakukan orang tua anak itu sampai saat latihan soal di sekolah anak itu menjawab pertanyaan seperti itu?
Kemudian, apa yang dilakukan anak itu saat di sekolah maupun di rumah? Apa tidak belajar? Apa tidak memperhatikan saat gurunya sedang menerangkan?
Saya hanya bisa mengatakan dengan dua huruf saja, "Ckckckckckckckck....."

Alasan pertama : masalah ekonomi.
Masalah ini muncul karena beberapa faktor, kemalasan & keputus asaan.
Kemalasan. No offense, alias jangan tersinggung, karena ini hanya suatu pendapat. Rakyat Indonesia cenderung inginnya enak. Atau dengan kata lain ingin yang gampang-gampang, tak ingin bersusah payah dalam melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Kenapa bisa seperti itu? Karena faktor kemalasan itulah. Entah kenapa sifat itu selalu muncul, apa karena sudah mendarah daging atau memang ditakdirkan bahwa warga Indonesia memiliki sifat "malas". Saya sendiri tak tahu, tapi yang jelas untuk memajukan negara ini, bisa kita hilangkan sifat yang tak jelas tersebut dari negara kita ini.
Keputus asaan. Putus asa muncul akibat sifat malas. Karena merasa sudah tak mampu melakukan sesuatu itu, maka orang tersebut menyerah dan akhirnya tak mau melakukanya lagi. Sama sajakah seperti mempunyai sifat malas tadi?
Kata orang dulu, "Banyak anak, banyak rejeki." Karena dirasa anak-anak tersebut akan membantu orang tuanya dalam menemukan kehidupan yang sejahtera. Tapi kenyataannya sekarang, banyak orang tua-orang tua yang memiliki anak sampai satu lusin, atau bahkan satu kodi, tapi yang ada malah membawa penderitaan dan kemiskinan yang tiada akhir. Sebab, orang tua itu tak mampu menanggung biaya makan & hidup mereka karena mungkin gajinya yang pas-pasan. Maka yang ada mereka malah menjual anak-anaknya ke orang lain. Dan Roma Irama bilang, "Sungguh terlalu."
Maka dari itu, slogan KB (Keluarga Besar-besaran) perlu diberi tanda baca koma (',') yaitu, "Dua anak, lebih baik." Bukannya "Dua anak lebih baik." Camkan itu.

Alasan kedua : pengaruh budaya asing.
Kita tentu pernah mengalaminya. Seperti meniru-niru budaya asing ataupun membeli produk buatan luar negeri. Maka yang perlu dilakukan hanya satu, "Cintailah dan gunakan produk dalam negeri & budaya kita sendiri". Kalimat tersebut seharusnya cukup. Dan kita lihat gambar berikut :

Karena begitu mencintai bahasa asing, sampai-sampai logat & dialeknya jadi mendarah daging, walau mungkin penulis di atas belum pernah membeli kamus bahasa asing. Tapi yang namanya berusaha apa salahnya? Ya tak? Toh, yang penting orang-orang paham maksudnya.
Ya tapi apa tidak malu kalau sampai orang-orang pemilik bahasa asing tersebut melihat tulisan-tulisan di atas? Seharusnya kita sadar manfaatkan bahasa kita sendiri, tak usah lah kita beri keterangan bahasa lain di dalam sesuatu yang sebenarnya milik bangsa kita sendiri. Seperti gambar ke dua itu. Dengan menuliskan "Terima kasih atas kunjungan Anda" itu saja sudah cukup. Biarlah kalau ada warga luar negeri yang membaca mencari tahu arti itu sendiri dengan membeli kamus bahasa Indonesia-bahasa asing buatan kita sendiri, walau sedikit tapi malah meningkatkan ekonomi kita kan?
Seharusnya pula untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia ini kita buat semua buku pelajaran baik dari tingkat TK sampai ke perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia. Apa yang terjadi saat seorang yang tak pandai berbahasa asing disuruh dosennya mencari referensi di perpustakaan kampus yang isinya hanya berbahasa asing? Itu malah akan memperburuk keadaan. Setiap manusia tak bisa harus dapat berbahasa asing semua kan? Silakan berbahasa asing apabila memang dibutuhkan untuk masa depan Anda, misal Anda nanti akan bersekolah di luar negeri, atau menjadi penerjemah anggota-anggota PBB, atau resepsionis hotel berbintang sepuluh yang penghuninya warga asing semua, itu memang diperlukan.
Tapi kalau pada akhirnya nanti mereka hanya menjadi montir di bengkel, seorang pelaku riset yang kerjanya hanya di belakang layar suatu perusahaan, atau teknisi yang kerjanya hanya berputar-putar di daerah di Indonesia saja, buat apa mereka belajar dari buku-buku berbahasa asing tersebut? Toh, mereka juga nantinya hanya berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
Akan sulit memahami sesuatu apabila orang tersebut tidak terbiasa dengan cara yang disampaikan untuk memahami sesuatu itu.


Gambar pertama merupakan contoh peniru-niru budaya asing yang seperti di film-film action, yang biasanya terdapat kotak kaca yang isinya seperti misal kapak, senjata api, atau alat pemadam kebakaran. Dan agar terlihat keren orang tersebut melakukan hal yang sama pada kotak kaca tersebut, walau salah tempat, tapi tak apa lah, namanya juga usaha.
Gambar kedua merupakan penyalah gunaan bahasa baku Indonesia di dalam suatu surat kabar yang mungkin tidak terlalu berpengaruh, tapi ada baiknya apabila dalam sesuatu yang disaksikan oleh berbagai macam orang di daerah di Indonesia, media menyebarkanya menggunakan bahasa formal, bahasa yang baku yang dapat dimengerti semua warga Indonesia di berbagai daerah.

Jadi itulah alasan-alasan "dasar" yang sebenarnya masih banyak alasan-alasan lain kenapa Indonesia bisa seperti ini. Karena yang terpenting adalah kita mulai dari yang paling dasar, karena yang paling dasar merupakan tian penyangga, atau bagian terpenting untuk menentukan sesuatu di atasnya dan yang paling atas.

Oh iya, setelah jalan-jalan di forum sebelah, saya mendapat beberapa kutipan dari para member di forum tersebut, ini dia beberapa kutipannya :

Originally Posted by manusia_ajaib

kalo kita mau maju ayoo!! waktunya kita swadaya

caranya:
1. GUNAKAN BAHASA INDONESIA, DAN HINDARI PENGGUNAAN BAHASA ASING BERLEBIHAN
ane dapat informasi dari temen ane yang orang jerman kalo disana penggunaan bahasa asing di sekolah di luar jam pelajaran nya bahasa asing itu bisa kena tegur dan marah sama guru.

2. GUNAKAN BARANG2 LOKAL
barang2 lokal kita bagus kok, liat aja distro2 yang ada di indonesia walaupun kebule2annya masih kental banget

3. KEMBANGAN DAN LINDUNGI BUDAYA LOKAL
jangan biarkan budaya yang kita miliki ini statis dan tidak berkembang. menjaga memang perlu tapi mengembangkannya juga sangat perlu

4. MIMPI LIBURAN KE DAERAH2 DI INDONESIA
tempat libuaran kita nggak kalah kok sama singapur terutama yang berhubungan dengan alam, singapur mana punya hahahahah..

5. BERHENTI MENCONTEK DAN JUJUR SEJAK DINI
kalo dari akar nya aja mencontek dan tidak jujur gimana pas udah besar nanti

6. SINGKIRKAN EGO DAN MULAI BEKERJA BERSAMA DENGAN KERAS UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

7. SENANTIASA MENDOAKAN NEGERI INI DI SETIAP IBADAH YANG KITA LAKUKAN

SEMOGA BISA JADI NYATA AMINNN
Originally Posted by upsbeowulf

"I do really proud to be an Indonesian"
Jangan ngomong kaya gitu gan.. Ngomong aja kaya gini::  
"SAYA BENAR-BENAR BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA" 
Kemudian apa inti saya menulis tulisan seperti ini? Pikir sendiri.
Penulis hanya ingin menulis apa yang mau ditulis, mau disimak & diresapi ya syukur, tak mau juga bukan urusan penulis. Toh, penulis sudah menyampaikan semuanya. Tinggal bagaimana kalian merubahnya.
Ibaratnya penulis sebagai transmitter yang menyampaikan suatu sinyal menuju ke receiver yang jaraknya jauh tak terkira, dan pembaca atau penyimak sebagai repeater yang menguatkan sinyal yang dipancarkan, agar sinyal tersebut dapat sampai ke receiver dengan selamat seperti saat dikirimkan.

Jadi, adakah hubungannya dengan 8 wanita Indonesia?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment