Thursday 15 April 2010

Alasan Dilarang Memakai Jilbab

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya akan menceritakan satu cerita dari negeri antah berantah yang entah keberadaannya ada ataukah tidak. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di suatu kota yang modern & ramai.
Ada salah satu teman saya, pada suatu hari dirinya merasa terpanggil untuk memakai jilbab, entah dapat pengaruh dari mana. Sampai kemudian hatinya menjadi tetap dan keukeuh ingin memakai jilbab, maka dia segera pergi ke toko aksesoris & pakaian muslim untuk membeli jilbab dan pakaian muslim.
Setelah memilih-milih jilbab & pakaiannya dengan berbagai macam model, kemudian langsung ia pakai dari toko dan pulang ke rumah dengan suka cita dan hati gembira riang gagap gempita.

Sesampainya di rumah dan bertemu orang tuanya. Orang tuanya pun kaget, terkejut, dan shock melihat anaknya yang pulang-pulang tiba-tiba sudah berjilbab. Seketika itu mereka menjerit, dan berteriak kepada anaknya itu, "Apa-apaan kamu memakai pakaian seperti itu?!"
Mereka sangat murka dan menyuruh anaknya untuk segera memakai jilbab tersebut.
Teman saya itu merasa terpukul sekali karena orang tuanya tidak mengijinkannya memakai jilbab. Bayangkan saja.. Ayah & ibunya benar-benar menentangnya untuk memakai jilbab! Dan mereka tidak tanggung-tanggung untuk memutuskan hubungan orang tua - anak, apabila ia masih tetap mengenakan jilbab itu terus.

Tetapi anak itu tetap bersikeras dan tidak berputus asa. Ia kemudian mengunjungi guru di tempatnya bersekolah untuk membujuk & berbicara kepada orang tuanya, agar mereka menyetujui dirinya yang mengenakan jilbab itu.
Dan ternyata, tanpa panjang lebar & berbasa basi gurunya pun ikut menolak!

Kemudian ia pergi menemui ustadz di sekitar rumahnya yang sudah ia kenal baik. Ia meminta ustadz tersebut untuk berbicara baik-baik dengan orang tuanya. Tapi hasilnya tetap ditolak! Sang ustadz pun tidak mau memenuhi permintaan dia, bahkan sang ustadz sampai megusirnya keluar.

Anak itu benar-benar merasa sendirian di dunia ini. Tak ada yang benar-benar mau mendukungnya untuk menutup aurat sampai mengenakan jilbab seperti itu. Dia benar-benar telah putus asa.
Dan sampai di rumah dia pun berkata kepada orang tuanya, "Ayah & ibu saya yang saya cintai. Maafkan saya, tapi saya akan tetap memakai jilbab ini. Jika kalian tetap tidak menyetujuinya, saya akan bunuh diri.

Tiba-tiba susasana menjadi hening, ketegangan telah sampai pada puncaknya.

Sambil menghela nafas, sang ayah berkata lirih kepada anaknya itu, "Bambang... Kalau kamu anak perempuan sih saya dan ibu setuju-setuju saja kamu memakai jilbab. Tapi kan kamu laki-laki nak... Kalau kamu pakai jilbab juga, apa kata dunia nanti??"

Dan akhirnya anak itu sadar bahwa dirinya bernama Bambang, dan dirinya ternyata laki-laki. Kemudian ia melepas jilbabnya, dan berpelukan dengan kedua orang tuanya.

Begitulah akhir cerita yang indah ini. Sungguh kisah yang mengharukan dan happy ending pula.

Pelajaran yang bisa dipetik dari cerita di atas adalah bahwa ada kalanya kita mengingat siapa diri kita, bercerminlah, jangan sampai lupa pada diri kita yang sebenarnya, karena semua hal yang kita lakukan di dunia ini kita mulai dari yang paling dekat dan paling kecil, yaitu diri kita sendiri.
Boleh lah lupa, tapi jangan sampai keterlaluan seperti cerita di atas.

Demikian tulisan saya pada kesempatan kali ini. Semoga bisa menjadi bahan renungan dan bagi yang laki-laki jangan ditiru ya.. Dan yang perempuan juga jangan sampai nanti pas mau sholat pakai sarung, baju koko, dan peci.

Akhir kata.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tuesday 13 April 2010

Surat dari Palestina untuk Indonesia

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kembali saya mengirimkan sesuatu dari negara saudara-saudara kita jauh di sana. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita (warga muslim Indonesia).

Untuk saudaraku di Indonesia,

Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia,, Namun, jika kalian tetap bertanya kepadaku,kenapa?? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim Terbanyak di punggung bumi ini,,,,bukan demikian saudaraku??? Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku,
setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini?!!!?. Wah,,,,sungguh jumlah angka yang sangat fantastis & membuat saya berdecak kagum, Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku,,,,jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang di gabung,,itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji Dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat di banding kalian yah? Wah?.wah?pasti uang kalian sangat banyak yah, apalagi menurut sahabatku itu ada 5 % dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya,,,Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati,,kenapa saya & kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah?.pasti sangat indah dan mengagumkan yah. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian. Pasti para ibu-ibu disana amat mudah Menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko & para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan. Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku Tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil,,,,yah diatas mobil saudaraku!!
Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2 tahun lalu, Namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya Walau, terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum. Namun,,,mengapa di negeri kalian , katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah & ibunya , terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah,,,,itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding,,, ,, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA,,,,Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian..??? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?.!! !, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini. Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan,,,,atau got-got apalagi ditempat sampah?saudaraku! !!, Mereka mati syahid,,,saudaraku! mati syahid karena serangan roket tentara Israel !!!


Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya ,di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku,,, ,bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini. Perlu kalian ketahui,,,sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami Namun,,,,sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar,,,Allahu Akbar!!!



Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, Namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi ,menderita busung lapar,,,, Apa karena kalian sulit mencari rezki disana..? apa negeri kalian sedang di blokade juga..? Perlu kalian ketahui,,,saudaraku , tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan,,, walau sudah lama kami diblokade. Kalian terlalu manja?!? Saya adalah pegawai Tata usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami. Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda Baru saja melangsungkan pernikahan,, ,yah,,,mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah,,,,diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku. Dan Perdana menteri kami, yaitu ust Isma?il Haniya memberikan santunan awal pernikahan Bagi semua keluarga baru tersebut.


Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut,,,, Program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan Buku-buku pasti kalian telah lahap,,,kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karna kalian punya waktu.Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam,,,yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh Setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami. Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut Walau Cuma satu jam saudaraku,,, ,Tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di sana. Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami,,, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang ,,, bagaimana Dengan kalian?? Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al qur?an, umurnya baru 10 tahun , Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang. Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah Diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma,,,, yah di tempat itulah mereka belajar Saudaraku,, bunyi suara setoran hafalan al quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal,,,karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.



Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, ,,,,kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini. Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun,,,bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai Bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya. Oh,,,iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.


Akhhuka..

Abdullah ( Gaza City ..1430 H)
Dan memang benar kata orang, bahwa terkadang perkiraan kita kepada orang lain tidak sesuai dengan faktanya. Kalau kita masih terbiasa saja dan sangat menikmati kehidupan kita dengan kegiatan-kegiatan tak jelas dan menyia-nyiakan waktu, coba saja sekali-kali bayangkan kita tiba-tiba mempunyai kehidupan seperti mereka. Indonesia tiba-tiba di serang oleh negara tetangga, dan mereka mempunyai bantuan dari negara-negara lain yang amat berpengaruh di dunia ini. Kita kehabisan sandang, pangan, peralatan militer, dan sebagainya.
Coba sekali saja bayangkan seumpamanya kejadian seperti itu benar-benar terjadi.

Semoga bisa jadi bahan renungan dan yang pasti jangan hanya merenung saja.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sunday 11 April 2010

Cerita dari Gaza

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan yang kedua pada hari ini, saya akan membagi beberapa tulisan dari orang lain mengenai berbagai macam peristiwa yang terjadi di kota kecil di timur tengah sana, "Gaza".
Kita sebagian besar pasti tahu, apa yang sedang terjadi di sana, di Gaza, Palestina. Berbagai peristiwa yang membuat kita (dengan sudut pandang muslim) sedih & prihatin terhadap negara tersebut, sekaligus geram & marah dengan negara tetangganya, Israel. Walau pada akhirnya kita tak bisa melakukan apa-apa selain mendoakan mereka yang ada di sana.

Ada beberapa tulisan mengenai peristiwa-peristiwa yang "wah" kalau menurut saya. Dan saya dapat dari forum sebelah yang menurut saya, patut untuk disimak.

Selamat dengan Al-Qur'an


Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).


Dr Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.”(Al-Baqarah [2]: 155-156),  jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online.

Pasukan Berseragam Putih di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.


Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.


Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.


Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”


Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”


Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.
 Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?


Suara Tak Bersumber 
Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

 Terbunuh 1000, Lahir 3000


Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

Sumber : Thoriq 



Cerita-cerita di atas nyata adanya dan tidak bisa kita pungkiri lagi, karena itu semua merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
".... Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur." (Al-A'raf: 58)
Akhir kata saya ucapkan terima kasih bagi yang telah menyimak tulisan di atas.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
 

Indonesia & Alasannya

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kembali saya menulis tulisan yang tak kalah tak jelasnya dari tulisan sebelum-sebelumnya.
Indonesia, negara kepulauan yang memiliki berbagai macam pulau-pulau, maka dari itu disebut negara kepulauan. Selain memiliki berbagai macam kepulauan, Indonesia juga memiliki beraneka macam manusia, wajar. Kita juga pasti tahu kalau Indonesia memiliki bermacam-macam budaya & bahasa daerah, dari Sumatera sampai Papua, dari Sabang sampai Merauke, atau dari Papua kembali ke Sumatera, dari Merauke kembali lagi ke Sabang.
Tidak hanya itu, Indonesia juga  memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah. Bisa dibilang negara ini sesungguhnya sangatlah kaya dan mewah. Dan juga negara ini sesungguhnya memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara lain. Dari sejak zaman kolonial Belanda & Jepang dulu, saat mereka menjajah Indonesia hanya karena kekayaan negara ini yang melimpah ruah.
Itulah yang membuat negara ini lain dari pada negara-negara yang lain, selain dari koordinat letak negara yang juga sangat lain dari pada negara-negara yang lain.

Mungkin ada pertanyaan yang tak jelas datangnya dari mana, "Tapi kenapa sampai saat ini Indonesia belum maju-maju juga?"
Saya pun tidak tahu kenapa. Saya tak bisa menjelaskan kenapa, saya juga tak bisa menjawab dengan tegas alasannya kenapa. Karena akan terkesan bahwa saya menjudge bahwa ini, ini, itu, itu, dan sebagainya. Tapi saya hanya akan memberikan beberapa pendapat dari saya pribadi, dan ini bukan jawaban mutlak dari pertanyaan yang tak jelas sumbernya tadi. Dan sekali lagi, ini hanya pendapat dari saya sendiri. Karena setiap manusia berhak berpendapat, baik pendapat tersebut jelas atau tidak.

Negara Indonesia. Walau memiliki berbagai macam bahasa, tapi bahasa persatuan hanya satu, bahasa Indonesia. Itu adalah bahasa untuk berkomunikasi antar warga Indonesia dimanapun mereka berada, dimanapun mereka tinggap, apapun suku & budayanya, itulah bahasa alternatif yang mereka pakai untuk memudahkan mereka dalam berkomunikasi.
Dari sejak jaman Nyonya Meneer belum berdiri pun bahasa tersebut masih tetap dipakai, walau sampai sekarang ada beberapa perubahan dalam ejaan, penulisan, seiring berkembangnya zaman dan karena ingin memper-baku dalam menggunakan bahasa.
Setelah sampai ke zaman modern, sekitar beberapa waktu sebelum masa sekarang ini, entah kenapa menurut pandangan saya prestasi Indonesia "agak" menurun. Dari prestasi di pendidikan sampai ke yang paling atas, politik. Saya bahas dari yang paling kecil dulu, di bidang pendidikan.

Mengapa saya bisa katakan pendidikan di Indonesia menurun? Jelas terlihat dari siswa-siswa saat ini. Hampir 70% (menurut pengamatan penulis yang tak jelas) warga Indonesia tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, dan sisanya tidak melanjutkan ke tingkat SMA dan perguruan tinggi.
Coba lihat gambar berikut :
Apa yang dilakukan orang tua anak itu sampai saat latihan soal di sekolah anak itu menjawab pertanyaan seperti itu?
Kemudian, apa yang dilakukan anak itu saat di sekolah maupun di rumah? Apa tidak belajar? Apa tidak memperhatikan saat gurunya sedang menerangkan?
Saya hanya bisa mengatakan dengan dua huruf saja, "Ckckckckckckckck....."

Alasan pertama : masalah ekonomi.
Masalah ini muncul karena beberapa faktor, kemalasan & keputus asaan.
Kemalasan. No offense, alias jangan tersinggung, karena ini hanya suatu pendapat. Rakyat Indonesia cenderung inginnya enak. Atau dengan kata lain ingin yang gampang-gampang, tak ingin bersusah payah dalam melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Kenapa bisa seperti itu? Karena faktor kemalasan itulah. Entah kenapa sifat itu selalu muncul, apa karena sudah mendarah daging atau memang ditakdirkan bahwa warga Indonesia memiliki sifat "malas". Saya sendiri tak tahu, tapi yang jelas untuk memajukan negara ini, bisa kita hilangkan sifat yang tak jelas tersebut dari negara kita ini.
Keputus asaan. Putus asa muncul akibat sifat malas. Karena merasa sudah tak mampu melakukan sesuatu itu, maka orang tersebut menyerah dan akhirnya tak mau melakukanya lagi. Sama sajakah seperti mempunyai sifat malas tadi?
Kata orang dulu, "Banyak anak, banyak rejeki." Karena dirasa anak-anak tersebut akan membantu orang tuanya dalam menemukan kehidupan yang sejahtera. Tapi kenyataannya sekarang, banyak orang tua-orang tua yang memiliki anak sampai satu lusin, atau bahkan satu kodi, tapi yang ada malah membawa penderitaan dan kemiskinan yang tiada akhir. Sebab, orang tua itu tak mampu menanggung biaya makan & hidup mereka karena mungkin gajinya yang pas-pasan. Maka yang ada mereka malah menjual anak-anaknya ke orang lain. Dan Roma Irama bilang, "Sungguh terlalu."
Maka dari itu, slogan KB (Keluarga Besar-besaran) perlu diberi tanda baca koma (',') yaitu, "Dua anak, lebih baik." Bukannya "Dua anak lebih baik." Camkan itu.

Alasan kedua : pengaruh budaya asing.
Kita tentu pernah mengalaminya. Seperti meniru-niru budaya asing ataupun membeli produk buatan luar negeri. Maka yang perlu dilakukan hanya satu, "Cintailah dan gunakan produk dalam negeri & budaya kita sendiri". Kalimat tersebut seharusnya cukup. Dan kita lihat gambar berikut :

Karena begitu mencintai bahasa asing, sampai-sampai logat & dialeknya jadi mendarah daging, walau mungkin penulis di atas belum pernah membeli kamus bahasa asing. Tapi yang namanya berusaha apa salahnya? Ya tak? Toh, yang penting orang-orang paham maksudnya.
Ya tapi apa tidak malu kalau sampai orang-orang pemilik bahasa asing tersebut melihat tulisan-tulisan di atas? Seharusnya kita sadar manfaatkan bahasa kita sendiri, tak usah lah kita beri keterangan bahasa lain di dalam sesuatu yang sebenarnya milik bangsa kita sendiri. Seperti gambar ke dua itu. Dengan menuliskan "Terima kasih atas kunjungan Anda" itu saja sudah cukup. Biarlah kalau ada warga luar negeri yang membaca mencari tahu arti itu sendiri dengan membeli kamus bahasa Indonesia-bahasa asing buatan kita sendiri, walau sedikit tapi malah meningkatkan ekonomi kita kan?
Seharusnya pula untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia ini kita buat semua buku pelajaran baik dari tingkat TK sampai ke perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia. Apa yang terjadi saat seorang yang tak pandai berbahasa asing disuruh dosennya mencari referensi di perpustakaan kampus yang isinya hanya berbahasa asing? Itu malah akan memperburuk keadaan. Setiap manusia tak bisa harus dapat berbahasa asing semua kan? Silakan berbahasa asing apabila memang dibutuhkan untuk masa depan Anda, misal Anda nanti akan bersekolah di luar negeri, atau menjadi penerjemah anggota-anggota PBB, atau resepsionis hotel berbintang sepuluh yang penghuninya warga asing semua, itu memang diperlukan.
Tapi kalau pada akhirnya nanti mereka hanya menjadi montir di bengkel, seorang pelaku riset yang kerjanya hanya di belakang layar suatu perusahaan, atau teknisi yang kerjanya hanya berputar-putar di daerah di Indonesia saja, buat apa mereka belajar dari buku-buku berbahasa asing tersebut? Toh, mereka juga nantinya hanya berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
Akan sulit memahami sesuatu apabila orang tersebut tidak terbiasa dengan cara yang disampaikan untuk memahami sesuatu itu.


Gambar pertama merupakan contoh peniru-niru budaya asing yang seperti di film-film action, yang biasanya terdapat kotak kaca yang isinya seperti misal kapak, senjata api, atau alat pemadam kebakaran. Dan agar terlihat keren orang tersebut melakukan hal yang sama pada kotak kaca tersebut, walau salah tempat, tapi tak apa lah, namanya juga usaha.
Gambar kedua merupakan penyalah gunaan bahasa baku Indonesia di dalam suatu surat kabar yang mungkin tidak terlalu berpengaruh, tapi ada baiknya apabila dalam sesuatu yang disaksikan oleh berbagai macam orang di daerah di Indonesia, media menyebarkanya menggunakan bahasa formal, bahasa yang baku yang dapat dimengerti semua warga Indonesia di berbagai daerah.

Jadi itulah alasan-alasan "dasar" yang sebenarnya masih banyak alasan-alasan lain kenapa Indonesia bisa seperti ini. Karena yang terpenting adalah kita mulai dari yang paling dasar, karena yang paling dasar merupakan tian penyangga, atau bagian terpenting untuk menentukan sesuatu di atasnya dan yang paling atas.

Oh iya, setelah jalan-jalan di forum sebelah, saya mendapat beberapa kutipan dari para member di forum tersebut, ini dia beberapa kutipannya :

Originally Posted by manusia_ajaib

kalo kita mau maju ayoo!! waktunya kita swadaya

caranya:
1. GUNAKAN BAHASA INDONESIA, DAN HINDARI PENGGUNAAN BAHASA ASING BERLEBIHAN
ane dapat informasi dari temen ane yang orang jerman kalo disana penggunaan bahasa asing di sekolah di luar jam pelajaran nya bahasa asing itu bisa kena tegur dan marah sama guru.

2. GUNAKAN BARANG2 LOKAL
barang2 lokal kita bagus kok, liat aja distro2 yang ada di indonesia walaupun kebule2annya masih kental banget

3. KEMBANGAN DAN LINDUNGI BUDAYA LOKAL
jangan biarkan budaya yang kita miliki ini statis dan tidak berkembang. menjaga memang perlu tapi mengembangkannya juga sangat perlu

4. MIMPI LIBURAN KE DAERAH2 DI INDONESIA
tempat libuaran kita nggak kalah kok sama singapur terutama yang berhubungan dengan alam, singapur mana punya hahahahah..

5. BERHENTI MENCONTEK DAN JUJUR SEJAK DINI
kalo dari akar nya aja mencontek dan tidak jujur gimana pas udah besar nanti

6. SINGKIRKAN EGO DAN MULAI BEKERJA BERSAMA DENGAN KERAS UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

7. SENANTIASA MENDOAKAN NEGERI INI DI SETIAP IBADAH YANG KITA LAKUKAN

SEMOGA BISA JADI NYATA AMINNN
Originally Posted by upsbeowulf

"I do really proud to be an Indonesian"
Jangan ngomong kaya gitu gan.. Ngomong aja kaya gini::  
"SAYA BENAR-BENAR BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA" 
Kemudian apa inti saya menulis tulisan seperti ini? Pikir sendiri.
Penulis hanya ingin menulis apa yang mau ditulis, mau disimak & diresapi ya syukur, tak mau juga bukan urusan penulis. Toh, penulis sudah menyampaikan semuanya. Tinggal bagaimana kalian merubahnya.
Ibaratnya penulis sebagai transmitter yang menyampaikan suatu sinyal menuju ke receiver yang jaraknya jauh tak terkira, dan pembaca atau penyimak sebagai repeater yang menguatkan sinyal yang dipancarkan, agar sinyal tersebut dapat sampai ke receiver dengan selamat seperti saat dikirimkan.

Jadi, adakah hubungannya dengan 8 wanita Indonesia?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Saturday 10 April 2010

Pertanyaan Yang Tak Jelas

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Agar saya tidak usah berlama-lama lagi menuju inti pokok tulisan saya yang tak jelas pada kesempatan kali ini. Langsung saja saya pancing beberapa uraian kata agar langsung menuju intinya. "Lawannya mati?"
"Ya, hidup."(sudah langsung pada intinya)

Bicara tentang "hidup", biasanya ada pertanyaan tak jelas yang serupa tapi sama, dan terkadang tidak jarang dan tidak sering pula mendengarkan pertanyaan tersebut, begini pertanyaannya kurang lebih, "Untuk apa sih kita hidup?" atau "Apa sih tujuan kita hidup?" dan yang hanya lakukan paling-paling hanya diam dan tak akan berniat menjawabnya. Karena pertanyaan tersebut sering saya dengar di film-film yang saya tonton, jadi buat apa saya menjawabnya, bisa dibilang gila juga walau saya sendiri juga tak bisa dibilang gila ataupun waras, maka lebih baik kalau "tidak jelas".
Baiklah, kembali kepada topik sebenarnya. Kalau di realitanya, pertanyaan seperti itu biasanya dilontarkan oleh bermacam-macam orang, latar belakang, agama, jenis kelamin, golongan darah, nomor baju & celana, dan sebagainya. Misal seorang "pencari tuhan" yang masih ragu atas kepercayaan yang dianutnya, karena mungkin semenjak lahir dia mempunyai keyakinan tersebut mengikuti orang tua mereka, keluarga mereka, jadi tak ada pilihan lain selain mengikutinya. Dan biasanya sifat karakter "pencari tuhan" itu muncul saat jiwa-jiwa tak jelas mulai muncul atau biasanya dikenal orang dengan singkatan "A.B.G.", Anak Baru Ga jelas. Ya seperti itulah masa-masa A.B.G. yang tak jelas, penuh kebimbangan, keragu-raguan, dan penuh rasa keingin tahuan.
Mengapa saya menyebutkan bahwa karakter tersebut muncul pada saat-saat itu? Karena pada masa-masa seperti itulah pengaruh bisa datang dari mana saja, dan biasanya masa-masa saat itulah patokan awal seseorang akan seperti apa kedepannya nanti. Pengaruh bisa datang dari teman dekat ataupun teman tidak dekat, guru ataupun bukan guru, kakak kelas ataupun bukan kakak kelas, dan masih banyak lagi. Dan pengaruh tersebut datangnya tidak hanya kebetulan saja, dengan secara tidak jelas masuk ke kehidupan seseorang yang baru menginjak usia tak jelasnya itu, tidak.. Pengaruh itu bisa datang dengan sangat terencana dan tersusun rapi untuk mengobrak-abrik pemikiran seseorang yang pikirannya masih labil dan belum jelas itu. Maka, saat pikiran seseorang telah tercampur dengan hal-hal tersebut, timbulah keragu-raguan dalam hatinya, bersamaan muncul dengan rasa keingintahuannya dengan mencari cari informasi dimana saja sampai dia menemukan jawaban yang dicarinya. Dan akhirnya, lahirlah seorang "pencari tuhan" baru di dunia ini...
Jadi, siapa yang harus di salahkan? Tentu saja orang tua, karena orang tua lah yang seharusnya mendidiknya, mengajarkannya yang baik-baik, dan mengajarkannya untuk tidak mudah dipengaruhi orang lain.
Dan saya akui, pikiran dapat menjadi lebih lemah dari fisik kita apabila pikiran kita tidak pernah dididik dengan baik, diajarkan dengan baik, agar pikiran tersebut tidak mudah dirasuki pikiran lain.

Tapi walau sebutannya "pencari tuhan", dapat juga disebut dengan sebutan "pencari Tuhan", dan orang tersebut dipengaruhi oleh pengaruh yang tidak datang dari luar masuk ke dalam pikiran dia. Tapi justru orang tersebut yang ingin mencari tahu, masih penasaran, dan ingin mendapat jawaban yang jelas, yang bersumber dan dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Bukan dari orang lain.
Walau sifat dari kedua karakter di atas sangat mirip, dan melontarkan pertanyaan yang serupa, tapi di sudut pandang saya, sebagai orang yang beragama yang "jelas" pula, efek dari kedua karakter itu sangat terpisah dan berbeda jauh, bagai langit dan kerikil.
Yang satu karena pengaruh orang lain yang mungkin sangat ekstrim, dan juga disertai jiwanya yang masih belum jelas, lengkaplah sudah, dan pasti orang itu akan mudah percaya apabila dari orang tuanya sendiri tidak memberikan bekal yang cukup.
Dan yang kedua karena pengaruh tersebut datang dari dirinya sendiri, maka secara mandiri dan secara naluriah, dia dapat bertindak mencari tahu sesuai dengan kemampuannya sendiri.

Tak hanya karakter-karakter serupa yang saya sebutkan di atas yang bisa melontarkan pertanyaan tak jelas itu.
Seorang manusia biasa, mempunyai keyakinan yang cukup dan tak mudah dipengaruhi orang lain juga bisa melontarkan pertanyaan seperti itu. Biasanya hal tersebut dikarenakan keputus asaan, ketidak mampuan seseorang dalam melakukan sesuatu, yang kemudian orang tersebut malah menyalahkannya kepada Yang Lain, menyalahkan-Nya karena cobaan yang tidak bisa dilaluinya. Dan akhirnya timbulah suatu pertanyaan tak jelas tersebut.
Manusia akan sangat puas jika yang dipikirannya hanyalah selalu berpikiran akan dengan mudah melalui ini, itu. Dan tidak akan sangat kecewa apabila ini, itu tersebut sangatlah susah untuk dilalu, terlebih apabila tidak bisa melalunya sama sekali. Kekurang puasan akan menimbulkan kekecewaan, kekecewaan akan menimbulkan keputus asaan, keputus asaan akan menimbulkan keragu-raguan, keragu-raguan akan menimbulkan kekurang percayaan, kekurang percayaan itulah yang berhasil melontarkan kalimat pertanyaan yang saaaangat sangat tak jelas bentuk dan rupanya.
Ya memang seperti itulah sifat dasar manusia, dari semenjak manusia dilahirkan sampai mau dijemput ajalnya, seperti itu sifat dasar manusia yang sangat sangat tidak jelas. Tidak bisa dipungkiri lagi. Tinggal bagaimana kita mengendalikannya, minimal membatasi agar sifat dasar tersebut tidak muncul sama sekali. Dan itu juga merupakan cobaan untuk kita sebagai manusia yang dikaruniai pemikiran-pemikiran yang dapat menjadi bermacam-macam. Pemikiran sangat lah sensitif.
Perang pemikiran lebih dahsyat dari pada perang fisik. Perang pemikiran tak hanya dari luar, tapi juga bisa dari diri kita sendiri. Maka apabila kalah dalam bertempur, sifat-sifat dasar tersebut mungkin akan muncul dan sungguh merugikan kita. Karena pada dasarnya manusia benar-benar sangat merugi.

Kenapa saya share tulisan seperti ini? Karena beberapa saat yang lalu sempat terlintas di benak saya seperti itu. Alhamdulliah masih bisa menang :)

Dan kenapa harus 7 dari 8 wanita Indonesia???

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Wednesday 7 April 2010

Virus Flu Burung Yang Sungguh Tak Jelas

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Lagi jalan-jalan di forum terbesar se-Indonesia Raya, saya dikagetkan oleh thread yang tentunya menurut saya "jelas" dan menarik sekali untuk disimak, karena tema dan isinya yang mengandung teori konspirasi. Dan kali ini sumber ataupun narasumber bukan dari website luar negeri atau sumber-sumber luar negeri lain (misal : youtube, wikipedia, atau buku-buku teori konspirasi buatan orang barat -bukan orang sunda maksudnya-), sumber dari buku yang penulisnya merupakan narasumber itu sendiri Menteri Kesehatan kita, Siti Fadilah Supari.



Setelah sekian lama saya selidik, selidik, dan selidik dari ketertidak jelasan dan keragu-raguan saya tentang adanya konspirasi pemusnahan massal populasi manusia di dunia ini, akhirnya saya sedikit merasa "jelas" setelah melihat berita di thread tersebut. Ya mungkin karena sumbernya yang sangat jelas dan terjamin kebenarannya. Walau sebenarnya menurut teori saya yang tak jelas ini bahwa senjata-senjata untuk pemusnahan massal ini lumayan banyak juga, dari mulai penyakit, makanan, entertainment, obat-obatan, dan sebagainya. Tapi pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah mengenai wabah flu burung, atau Avian Influenza, atau H5N1 yang sampai sekarang mungkin masih mewabah di Indonesia dan negara-negara lain.

Berikut beritanya, silakan disimak :

Flu Burung Ternyata Rekayasa Senjata Biologi AS & WHO

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari (59) bikin gerah World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Fadilah berhasil menguak konspirasi AS dan badan kesehatan dunia itu dalam mengembangkan senjata biologi dari virus flu burung, Avian influenza (H5N1).
Setelah virus itu menyebar dan menghantui dunia, perusahaan-perusaha an dari negara maju memproduksi vaksin lalu dijual ke pasaran dengan harga mahal di negara berkembang, termasuk Indonesia .
Fadilah menuangkannya dalam bukunya berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung.
Selain dalam edisi Bahasa Indonesia, Siti juga meluncurkan buku yang sama dalam versi Bahasa Inggris dengan judul It's Time for the World to Change.


Konspirasi tersebut, kata Fadilah, dilakuakn negara adikuasa dengan cara mencari kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus flu burung.
"Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita," ujar Fadilah kepada Persda Network di Jakarta , Kamis (21/2).
Situs berita Australia , The Age, mengutip buku Fadilah dengan mengatakan, Pemerintah AS dan WHO berkonpirasi mengembangkan senjata biologi dari penyebaran virus avian H5N1 atau flu burung dengan memproduksi senjata biologi.
Karena itu pula, bukunya dalam versi bahasa Inggris menuai protes dari petinggi WHO.
"Kegerahan itu saya tidak tanggapi. Kalau mereka gerah, monggo mawon. Betul apa nggak, mari kita buktikan. Kita bukan saja dibikin gerah, tetapi juga kelaparan dan kemiskinan. Negara-negara maju menidas kita, lewat WTO, lewat Freeport , dan lain-lain. Coba kalau tidak ada kita sudah kaya," ujarnya.
Fadilah mengatakan, edisi perdana bukunya dicetak masing-masing 1.000eksemplar untuk cetakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Total sebanyak 2.000 buku.
"Saat ini banyak yang meminta jadi dalam waktu dekat saya akan mencetak cetakan kedua dalam jumlah besar. Kalau cetakan pertama dicetak penerbitan kecil, tapi untuk rencana ini, saya sedang mencari bicarakan dengan penerbitan besar," katanya.
Selain mencetak ulang bukunya, perempuan kelahiran Solo, 6 November 1950, mengatakan telah menyiapkan buku jilid kedua.
"Saya sedang menulis jilid kedua. Di dalam buku itu akan saya beberkan semua bagaimana pengalaman saya. Bagaimana saya mengirimkan 58 virus, tetapi saya dikirimkan virus yang sudah berubah dalam bentuk kelontongan. Virus yang saya kirimkan dari Indonesia diubah-ubah Pemerintahan George Bush," ujar menteri kesehatan pertama Indonesia dari kalangan perempuan ini.
Siti enggan berkomentar tentang permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang memintanya menarik buku dari peredaran.
"Bukunya sudah habis. Yang versi bahasa Indonesia , sebagian, sekitar 500 buku saya bagi-bagikan gratis, sebagian lagi dijual ditoko buku. Yang bahasa Inggris dijual," katanya sembari mengatakan, tidak mungkin lagi menarik buku dari peredaran.
Pemerintah AS dikabarkan menjanjikan imbalan peralatan militer berupa senjata berat atau tank jika Pemerintah RI bersedia menarik buku setebal 182 halaman itu.
Mengubah Kebijakan
Apapun komentar pemerintah AS dan WHO, Fadilah sudah membikin sejarah dunia.
Gara-gara protesnya terhadap perlakuan diskriminatif soal flu burung, AS dan WHO sampai-sampai mengubah kebijakan fundamentalnya yang sudah dipakai selama 50 tahun.
Perlawanan Fadilah dimulai sejak korban tewas flu burung mulai terjadi di Indonesia pada 2005.
Majalah The Economist London menempatkan Fadilah sebagai tokoh pendobrak yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung.
"Menteri Kesehatan Indonesia itu telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi encaman virus flu burung, yaitu transparansi, " tulis The Economist.
The Economist, seperti ditulis Asro Kamal Rokan di Republika, edisi pekan lalu, mengurai, Fadilah mulai curiga saat Indonesia juga terkena endemik flu burung 2005 silam.
Ia kelabakan. Obat tamiflu harus ada. Namun aneh, obat tersebut justru diborong negara-negara kaya yang tak terkena kasus flu burung.
Di tengah upayanya mencari obat flu burung, dengan alasan penentuan diagnosis, WHO melalui WHO Collaborating Center (WHO CC) di Hongkong memerintahkannya untuk menyerahkan sampel spesimen.
Mulanya, perintah itu diikuti Fadilah. Namun, ia juga meminta laboratorium litbangkes melakukan penelitian. Hasilnya ternyata sama. Tapi, mengapa WHO CC meminta sampel dikirim ke Hongkong?
Fadilah merasa ada suatu yang aneh. Ia terbayang korban flu burung di Vietnam . Sampel virus orang Vietnam yang telah meninggal itu diambil dan dikirim ke WHO CC untuk dilakukan risk assessment, diagnosis, dan kemudian dibuat bibit virus.
Dari bibit virus inilah dibuat vaksin. Dari sinilah, ia menemukan fakta, pembuat vaksin itu adalah perusahaan-perusaha an besar dari negara maju, negara kaya, yang tak terkena flu burung.
Mereka mengambilnya dari Vietnam , negara korban, kemudian menjualnya ke seluruh dunia tanpa izin. Tanpa kompensasi. Fadilah marah. Ia merasa kedaulatan, harga diri, hak, dan martabat negara-negara tak mampu telah dipermainkan atas dalih Global Influenza Surveilance Network (GISN) WHO. Badan ini sangat berkuasa dan telah menjalani praktik selama 50 tahun. Mereka telah memerintahkan lebih dari 110 negara untuk mengirim spesimen virus flu ke GISN tanpa bisa menolak.
Virus itu menjadi milik mereka, dan mereka berhak memprosesnya menjadi vaksin.
Di saat keraguan atas WHO, Fadilah kembali menemukan fakta bahwa para ilmuwan tidak dapat mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO CC.
Data itu, uniknya, disimpan di Los Alamos National Laboratoty di New Mexico , AS.
Di sini, dari 15 grup peneliti hanya ada empat orang dari WHO, selebihnya tak diketahui.
Los Alamos ternyata berada di bawah Kementerian Energi AS.


Di lab inilah duhulu dirancang bom atom Hiroshima . Lalu untuk apa data itu, untuk vaksin atau senjata kimia?
Fadilah tak membiarkan situasi ini. Ia minta WHO membuka data itu. Data DNA virus H5N1 harus dibuka, tidak boleh hanya dikuasai kelompok tertentu.
Ia berusaha keras. Dan, berhasil. Pada 8 Agustus 2006, WHO mengirim data itu. Ilmuwan dunia yang selama ini gagal mendobrak ketertutupan Los Alamos , memujinya.
Majalah The Economist menyebut peristiwa ini sebagai revolusi bagi transparansi. Tidak berhenti di situ. Siti Fadilah terus mengejar WHO CC agar mengembalikan 58 virus asal Indonesia , yang konon telah ditempatkan di Bio Health Security, lembaga penelitian senjata biologi Pentagon.
Ini jelas tak mudah. Tapi, ia terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus yang adil,
transparan, dan setara.
Ia juga terus melawan dengan cara tidak lagi mau mengirim spesimen virus yang diminta WHO, selama mekanisme itu mengikuti GISN, yang imperialistik dan membahayakan dunia.
Dan, perlawanan itu tidak sia-sia. Meski Fadilah dikecam WHO dan dianggap menghambat penelitian, namun pada akhirnya dalam sidang Pertemuan Kesehatan Sedunia di Jenewa Mei 2007, International Government Meeting (IGM) WHO di akhirnya menyetujui segala tuntutan Fadilah, yaitu sharing virus disetujui dan GISN dihapuskan.


Sumber : “SAATNYA DUNIA BERUBAH: TANGAN TUHAN DIBALIK FLU BURUNG"
 http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3730335

Sungguh mengejutkan bukan? "Bukaaaannn...."
Bukan salah lagi memang, dan akhirnya keragu-raguan saya yang tak jelas ini pun terjawab setelah melihat, membaca, menyimak, menelaah, dan meresapi tulisan di atas.
Sebenarnya masih banyak artikel-artikel yang membahas tentang teori konspirasi AS dan sekutu-sekutunya, tapi karena sumber masih diragukan dan belum jelas, walau 75,8765196% saya sendiri sudah percaya dengan teori konspirasi tersebut. Tapi Insya Allah di lain kesempatan, jika menurut saya sumber tersebut tidak diragukan dan terjamin akan saya share di blog yang sungguh tak jelas ini.

Dan semoga tulisan di atas tidak bermanfaat sama sekali, maaf... terlalu banyak berbicara yang tidak jelas, jadi keceplosan. Maksud saya, semoga tulisan di atas bermanfaat bagi pembaca, nusa, dan bangsa. Dan mohon maaf dari penulis yang tak jelas keberadaannya ini karena kekurangannya dalam menyampaikan bahasa yang kurang akurat, tajam, dan terpercaya, juga dalam penyampaian kata pengantar dan penutup di tiap tulisan-tulisannya yang sungguh tak jelas. Harap maklum.

Dan apakah ada pertanyaan lagi, kenapa harus 8 wanita di Indonesia?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Kebajikan Yang Dapat Menjadi Sangat Tak Jelas

Kembali di tengah malam yang sunyi dan sepi ini - bagaikan seseorang yang mencoba melawak atau melucu kepada teman-temannya tapi lawakannya tak lucu sama sekali sampai-sampai ada suara "krik.. krik.. krik.." - saya menulis beberapa tulisan tak penting dari saya sendiri. Niat yang sangat baik dari saya yang mau belajar tadi jadi tertunda gara-gara file .pdf yang buat belajar itu ternyata saya tadi belum sempat mencopy, dan saya harus menunggu teman saya bangun baru saya bisa melanjutkan belajar saya.
"Sungguh terlalu..."

Kemudian mungkin kalian bertanya, "Lalu apa yang akan Anda lakukan untuk mengisi kekosongan waktu ini?" Walau pada realitanya kemungkinan tersebut hanya 0%. Dan mungkin saya akan menjawab, "Wallahu'alam. Hanya Dia-lah yang tahu. Saya sendiri saja masih bingung mau melakukan apa."

"Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (Q.S. Al Ashr : 1 - 3)

Begitulah firman-Nya dalam surat Al Ashr yang menyebutkan bahwa manusia memang benar-benar dalam keadaan yang sangat rugi jika tak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Contohnya ya seperti saya yang sungguh amat tak jelas ini, benar-benar orang yang rugi karena tak bisa memanfaatkan waktu yang ada ini untuk mengerjakan kebajikan seperti yang disebutkan di ayat tadi. Tapi ya apa boleh buat kan. Niat awal saya tadi adalah mengerjakan kebajikan (belajar), tapi berhubung ternyata Tuhan berkehendak lain, maka apa yang harus saya lakukan?
Apa saya harus menggedor-gedor pintu kamar teman saya menyuruhnya untuk bangun, kemudian saya mengerjakan kebajikan?
Jika tak bangung-bangun juga apa saya harus mendobrak paksa agar terbuka kamarnya?
Atau mengutak-atik kunci untuk membuka kamarnya, dan setelah selesai baru mengerjakan kebajikan?
Sungguh orang yang tak jelas yang mau repot-repot memikirkan pemikiran yang tak jelas ini. Dan lalu ada pertanyaan, "Terus siapa yang memikirkan pemikiran tak jelas itu sebenarnya?"
Dan mungkin saya akan diam seribu empat ratus tujuh puluh sembilan bahasa. ".........."

Jadi yang mau saya katakan dari tadi adalah bahwa tidak semua amalan kebajikan yang kita lakukan bisa disebut "kebajikan" kalau sebelum atau "tepat" sebelum melakukan amalan kebajikan itu (yang pada dasarnya "mungkin" belum bisa disebut "kebajikan") kita menyalah gunakan keadaan atau situasi dan waktu yang ada untuk merugikan orang lain atau diri sendiri dengan niatan untuk melakukan amalan kebajikan. Dan menurut saya sendiri, itu tidak bisa disebut amalan kebajikan. Tak tahu juga apa pemikiran orang lain, apakah itu amalan kebajikan atau tidak.
Mungkin ada yang menyebutkan itu merupakan amal kebajikan dengan alasan "Segala amalan tergantung niatnya dong. Kan niatnya juga untuk melakukan amal kebajikan? Ya anggap saja perbuatan sebelum melakukan amal kebajikan itu diampuni oleh Tuhan setelah melakukan amal kebajikan itu."
Oke, itu pemikiran orang lain, "saya terima dengan senang hati" (dan lagi saya menyebutkan kutipan tak jelas dari dosen saya yang mungkin menurut saya kurang jelas). Dan yang akan saya katakan adalah, "Bisa-bisanya Anda dengan penuh percaya diri bahwa "perbuatan-sebelum-melakukan-amal-kebajikan" tadi akan diampuni oleh-Nya?"
Kita tak akan pernah tahu kan, perbuatan buruk kita yang mana yang telah diampuni oleh-Nya, yang belum diampuni oleh-Nya, dan mungkin yang tak akan pernah diampuni oleh-Nya (Naudzubillah....)? Memang kalau menurut saya ada "kemungkinan" perbuatan tersebut akan diampuni, jika memang perbuatan tersebut terpaksa kita lakukan karena tak ada jalan lain lagi, dan yang pasti kemungkinan tersebut tidak banyak juga ya presentasenya. Jadi jangan dengan sangat tak jelasnya langsung percaya diri bahwa perbuatan tersebut akan diampuni. Kita tak akan bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada diri kita nanti.

Kita telusuri saja cerita permisalan yang di atas, saat saya harus merugikan orang lain untuk melakukan amal kebajikan. Saat saya membangunkan paksa atau mungkin menghancurkan pintu kamarnya hanya untuk seonggok file yang mungkin masih bisa diambil saat teman saya itu sudah bangun, apa yang mungkin ada di pikiran teman saya itu jika menyaksikan saya melakukan perbuatan tidak keren dan tidak jelas itu? Mungkin sebagian dari kalian (sekali lagi dalam kemungkinan 0%) akan menjawab kalau teman saya pasti marah, jengkel, sebel, bangka, mangkel, sengit, eneg, jeleh, dan berbagai macam ekspresi tak jelas lainnya. Dan kemudian apakah di dalam hatinya akan ada keikhlasan karena sudah dibangunkan secara paksa sampai-sampai harus meluluh lantahkan pintu kamarnya itu? Akan ada yang menjawab ikhlas dengan alasan, "Wah nggak apa-apa lah, ambil hikmahnya saja, saya jadi bisa sholat malam, jarang-jarang kan saya dibangungkan dengan cara seperti itu, saya manfaatkan saja. Toh dia dari tadi sore lagi nggak waras juga. Saya maklumin lah." Dan yang berpendapat seperti itulah orang-orang yang sungguh berhati mulia dan sepertinya orang yang berpendapat seperti itu jika dimasukkan ke dalam keadaan seperti cerita fiktif di atas tak akan mungkin berpikiran seperti itu. Karena sesungguhnya orang-orang lebih mudah berbicara daripada berbuat. Itulah kenyataanya kita sebagai manusia.
Dan kemungkinan yang sangat jelas dan pasti adalah teman saya tak akan ikhlas di dalam hatinya, mungkin sampai berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau berabad-abad. Dan setahu saya apabila ada orang yang merasa tak ikhlas kepada seseorang dengan alasan yang jelas, maka orang yang tak diikhlasi tadi hidupnya tak akan tenang baik di dunia dan di akhirat (jika orang itu punya pemikiran waras), lagian mana ada orang tak waras yang dibenci, dijengkelin, dimarahin?
Jangan sampai ada kejadian begini, "Hai kamu orang gila! Berengs*K kamu! Anji*g kamu! Berani-beraninya kamu merebut Luna Maya dariku!" Nggak mungkin juga kan? Sungguh dunia yang tak jelas apabila sampai kejadian. ~~

Kembali ke cerita di atas, maka apa yang harus saya lakukan jika tak mengerjakan amalan kebajikan tersebut demi tidak merugikan orang lain? Ya lakukan lah yang menurutmu baik. Seperti contoh saya yang tak jelas ini, menulis tulisan tak jelas panjang lebar tinggi. Tapi tak apa kan? Toh saya tak merugikan orang lain? Apakah ada yang tersinggung? Toh ini blog jarang ada yang baca pula, lagian saya tak menyinggung orang lain sama sekali kan? Semua cerita fiktif tak jelas, tokoh-tokoh tak fiktif pun tak jelas pula, jadi kalau ada yang masih tersinggung, sungguh orang itu tak jelas.

Jadi secara nalarisme mungkin 7 dari 8 wanita Indonesia memilih setuju tentang ayat-ayat yang telah disampaikan di atas tadi adalah masuk akal. Dan mungkin kalian berpikir, apa hubungannya dengan survey dari 8 wanita Indonesia? Sepertinya tak asing...
Dan jangkrik pun berderik, "Krik.. krik.. krik.."

"Jadi apa hubungannya dengan 8 wanita Indonesia??"
Benar-benar tak jelas... ~~

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tuesday 6 April 2010

Yang Tak Jelas (sampai-sampai saya lupa menulis judulnya tadi)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Melihat teman saya yang begitu semangat menulis sampai-sampai dia sendiri mungkin nggak sadar seberapa "gondrong" tulisannya, akhirnya saya jadi termotivasi lagi untuk menulis tulisan-tulisan yang tak jelas di blog ini. Dan sungguh saya akui, tulisan saya sangatlah tak jelas. Believe it or not.

Jadi saya mulai saja tulisan saya pada kesempatan kali ini.

Pada tulisan saya yang sebelumnya, mungkin belum ada yang membaca sama sekali, saya akui itu. Mungkin karena keterbatasan saya dalam mempublikasi blog ini, sehingga belum ada pengunjung lagi selain saya sebagai pembuat blog tak jelas ini dan Dia sebagai pencipta si pembuat blog yang sungguh-sungguh sangat amat tak jelas ini. (Maafkan anakmu ibu, ayah, karena tak pernah jelas dalam melakukan sesuatu yang juga sudah tak jelas mau diapakan sesuatu tersebut).
Tapi sungguh saya tak bersedih ria dalam kegalauan dalam hati yang beberapa jam lagi akan UTS (Ujian Tidak jelaS), gara-gara counter pengunjung di blog saya pada kali ini menunjukkan angka "009" atau bisa diterjemahkan dalam angka "9" yang artinya adalah pengunjung blog tak jelas ini sejak dibuat tempo hari baru 9, dan 9 pengunjung itu tidak lain, tidak bukan, dan tidak salah lagi adalah sang pembuat blog yang benar-benar tak jelas ini. Sungguh mengharukan..

Ngomong-ngomong tentang angka 9, yang mana apabila 9 dikurangi 1 (karena 1 adalah angka pertama, tepatnya angka pertama sebelum 0, danangka kedua sebelum 2) hasilnya akan menjadi 8. Saya jadi mengingat sesuatu yang sangat horror dan mengerikan, bahwa pada "jam 8" nanti, yang artinya adalah tidak lama lagi, UTS (sekali lagi, Ujian Tak jelaS) akan diadakan, dan bagian horrornya adalah saya sama sekali lupa apa yang saya pelajari semalam karena terlalu banyaknya noise di pemikiran saya, sehingga menyebabkan packet data yang saya transfer dari slide pembelajaran ke otak saya mendapat loss data lebih dari 50%, yang mana pada aturan sebenarnya adalah data tersebut sensitif terhadap Bit Error Rate sebesar < 1%, tetapi kenapa loss data yang saya alami sekitar 50%?? Sungguh kacau dan tidak jelas saya ini. (Sekali lagi maafkan anakmu yang kacau ini bu, pak)

Dan akhirya saya melanjutkan menulis tulisan ini lagi, bukannya menunda tulisan saya untuk belajar lagi, sungguh tak jelas saya pada hari ini dan hari-hari sebelumnya, dan mungkin pada hari esok. Mungkin jika orang tua saya saat ini sedang ada di sini, di samping atau di belakan atau di depan saya, (dan yang pasti tidak mungkin di atas atau di bawah saya), mungkin mereka akan mengatakan seperti ini, "Mau jadi apa kamu nak nanti kalau sudah mau ujian masih santai-santai gini?"
Dan mungkin akan saya jawab, "Ibuku yang tercinta dan ayah saya yang terkasih, anakmu yang tak jelas ini tadi malam sudah belajar bu.... pak.... Nggak lihat sih tadi malam anakmu ini melototin slide yang ga jelas apa isinya."
Dan mungkin mereka akan bertanya lagi, "Oh, baiklah. Kalau begitu saya tes, Suatu modem beroperasi pada kanal suara standar analog dengan laju 14 kbps. Bagaimana cara melakukannya pada kanal dengan lebar pita 3100 Hz?"
Jeng jeng......!!! Dan saya mungkin akan menjawab, "Modem? Kanal? Pita?"
Dan tak lama kemudian "mungkin" akan terdengar suara yang mengejutkan dunia persilatan, "Waddeezziigggg..."

Dan akhirnya pula, saat ini, sekarang ini, dan pada waktu kali ini, terdengar suara panggilan yang merayu-rayu saya untuk segera masuk ke dalam double-you-see (W.C.) untuk segera membuang sesuatu yang juga tak jelas, dari segi bentuk dan aroma.
Dan akhirnya saya akan klik "publish post", dan segera melejit ke tempat itu sambil tetap "fokus".

Hhhuuhhh... (Suatu keluhan yang tak jelas)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Thursday 1 April 2010

Untuk dibaca Kaum Hawa (Kaum Adam juga boleh sih..)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sebelumnya maaf, no offense lho ya.. Hanya sekedar share saja.

Seringkali di era modern seperti ini tidak bisa saya pungkiri lagi keberadaan sebagian besar kaum Hawa yang semakin hari semakin ya...... begitulah, dari gaya berpakaiannya, gaya hidupnya, gaya berbicaranya, dan bahkan perilakunya juga semakin nggak karuan.
Walau di tempat asal saya (kampung) tidak separah tempat sekarang saya tinggal sekarang (perkotaan besar), tapi intinya tetap saja sama. Sekali lagi "sebagian besar" ya, bukan "semuanya". Dan juga ini menurut pengamatan saya sendiri sebagai kaum Adam yang Alhamdulillah masih punya akal sehat dan pemikiran baik.
Mungkin bisa dibilang saya kolot, kuno, orang primitif yang ketinggalan jaman. Ya apapun anggapan itu, saya terima deh. Saya hanya kasihan saja meliat "sebagian besar" kaum Hawa jaman sekarang, dan rasanya saya tak perlu menjelaskannya kenapa. :)

Ini ada sedikit curhatan dari kami "Kaum Adam" kepada kalian "Kaum Hawa", saya copas dari forum sebelah, semoga kalian bisa sedikit "tersindir" dengan curhatan ini.

"Wahai kaum hawa, kami hanya ingin mengatakan kepada kalian, bagaimana kalian berhasil membikin otak kami morat-marit tidak karuan dan tidak lagi berfungsi dengan baik, ketika melihat tubuh-tubuh indah kalian yang kalian bungkus dengan kain seadanya dan yang melekat erat ditubuh kalian melintas di hadapan kami. Betapa mupengnya kami ketika melihat sebagian punggung bawah kalian yang mulus dan juga segitiga kalian yang mengintip malu-malu ketika kalian jongkok mengambil sesuatu yang jatuh dilantae karena celana hipster yang kalian pake .. Pikiran kami langsung mengembara kemana-mana ketika melihat suguhan indah di depan mata itu. Asli, sumpah, sungguh merana rasanya hati kami karena kami hanya bisa melihat&menghayalkan itu tanpa bisa melampiaskannya..

Yaahhh.. mungkin ada juga diantara kami yang bener2 tak sudi menikmati pemandangan indah yang kalian sediakan, karena berpikir bahwa itu adalah racun dan zina mata. Tapi mereka yang seperti itu hanya sedikit sekali jumlahnya. Ingat, sangat sedikiiiit sekali jika dibanding dengan kebanyakan kami yang bener2 heppi, senang, menikmati dan selanjutnya membayangkan sesuatu yang “lebih” tentang bagian tubuh kalian yang kami lihat.

Kalo boleh mengucapkan terimakasih, sebagian besar kaum kami secara tidak langsung sangat berterimaskasih kepada para kapitalis yang dengan dalih tren mode dan busana, telah memperkenalkan pakaian2 yang menurut mereka adalah tren mode terkini. Celana hipster, celana pensil, legging, tanktop, hot pants, dan entah apalagi itu namanya! Pokoknya segala macam pakaian yang irit bahan dan yang sexy2. Dan untungnya kebanyakan kalian kaum hawa mudah sekali jadi mangsa&korban para kapitalis tersebut, tanpa berpikir panjang, kalian mau saja ikutan dan beli produk2 mereka, yaahh.. mungkin kalian ingin dikatakan sebagai wanita modern dan anak gaul, karena kalian telah mengikuti kemauan pasar tersebut dan tidak ingin dikatakan katrok ato ndeso. Tapi tak apalah, karena kalian menjadi korban modelah kami juga jadi sangat berterimakasih pada kalian, karena kalian para kaum hawa yang dengan sukarela sekali dan dengan bangganya memamerkan keindahan tubuh kalian kepada umum karena memakai pakaean2 tadi. Entah itu dengan pakaian kalian yang minim, celana legging dan pensil kalian yang membentuk kaki dan pantat indah kalian, apalagi ketika kalian berjalan dengan genitnya (waduh, wes langsung hang otak kami!), kaos ketat yang menggambarkan keindahan dada kalian, dan wangi parfum badan kalian yang menggelitik lubang hidung kami dan menyentuh saraf pembau dan khayalan kami.

Belum lagi ketika kalian berdandan, mempercantik mata kalian dengan eye-shadow, mempermerah pipi kalian dengan blush-on dan memperindah bibir kalian dengan lipgloss yang berkilauan (melihat itu, membuat kami membayangkan permen loly dan ingin menjilat&memakannya!!) Biarpun kebanyakan kalian sekarang berkerudung, tapi kalian tetap saja memakai baju&celana ketat, jadi kami kaum adam pun masih bisa menikmati keindahan tubuh kalian dalam artian, kerudung kalian hanya menutupi rambut, tapi bukan leher, dada, kaki, dan pantat kalian yang masih kalian umbar (jadi kami nikmati dengan bebas). Plus tak lupa kebanyakan kalian juga memakai make-up dan parfum yang nyegrok hidung kami. Jadinya bagi kami, kerudung kalian tidak terlalu ngefek, karena penampilan kalain gak beda jauh sama mereka yang gak pake kerudung tadi..

Waduh wes, pokoknya terimakasih sekali.. Karena kalian telah menyediakan tontonan indah gratisan kepada kami.. Tanpa modal dan tanpa keluar 1 sen pun, kami bisa menikmati indahnya wajah&tubuh kalian.. Sungguh murah hati kalian.. Berbeda sekali dengan sebagian kaum hawa kolot&kampungan yang menutup tubuh mereka rapat2 dengan baju kedodoran dan kerudung panjang itu, sehingga tidak memberi kami kesempatan sedikitpun untuk melihat celah dari aurat meraka. Tapi kalian tidak, kalian berbeda, kalian bener2 baik dan murah hati karena mau berbagi, mau membahagiakan dan memberi keindahan pada pandangan kami.. Tapi untungnya, jumlah mereka yang menutup aurat rapat2 sangat sedikit sekali jika dibanding jumlah kalian yang hobi pamer keindahan dan lekuk tubuh kalian.

Jadi jangan kalian salahkan, bila kami kaum adam, bisa memikirkan sex lebih dari 10 kali dalam sehari?! Eiits, tolong jangan menjudge kami dengan sebutan VikTor(vikiran Kotor) ato penjahat kelamin ya?! Hal ini sangat bisa dipahami dan dimengerti, karena dalam kehidupan sehari2 kami, kalian selalu menampakkan diri dengan penampakan yang bisa memompa libido kami lebih kencang, membuat birahi kami meledak-ledak, menggetarkan hati kami, membuat sesak nafas kami, dan membekukan otak kami.. Jika kalian tidak menampakkan aurat2 kalian, mungkin kami tidak akan sesering itu memikirkan hal-hal kotor seperti itu karena factor pendukung yang merangsang otak kami untuk memikirkan hal itu tidak akan ada! (kecuali beberapa dari kami yang memang hobi melihat2 gambar dan video bokep). Ingat, tidak ada asap kalo tidak ada api! Kalian kaum hawa yang menjadi api, kalian menjadi factor penyebab&pembakar bayangan2 yang tidak senonoh itu, sehingga kami kaum adam mengeluarkan asap2 birahi, gairah, dan libido sex yang menggebu2 dan membumbung tinggi..

Ah..tapi tidak apa2lah.. Kami tidak mau munak dengan menyuruh kalian untuk tidak lagi memakai pakaian yang mengundang nafsu birahi kami.. Toh, kita sama2 menikmati kan?? Kalian merasa tersanjung oleh tatapan2 kagum (baca: liar) kami terhadap tubuh2 dan aurat2 indah kalian. Kalian merasa bangga karena kaum kami, begitu terpesona melihat kemolekan tubuh kalian. Dan kami pun demikian, merasa senang karena mendapat suguhan indah nan gratis lagi dari kaum kalian. Jadi impas lah, kita sama2 diuntungkan dalam hal ini.. Simbiosis mutualisme kalo kata pelajaran IPA dulu..

Akhir kata dari curhat kami ini adalah, tetaplah kalian para kaum hawa bermurah hati memamerkan aurat2 kalian kepada umum. Tetaplah merasa bahwa tubuh, rambut dan segala yang kalian miliki adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan maka dari itu harus kalian syukuri, wajib di perlihatkan dan dibagi pada khalayak ramai agar yang lain juga bisa merasakan&menikmati hal itu. Karena semakin liar pakaian kalian, akan semakin kagum dan liar juga pandangan kaum kami melihat kalian.. Dan tak lupa, sekali lagi, kami kaum adam penikmat aurat2 kaum hawa, mengucapkan beribu-ribu terimakasih atas kebaikan kalian memberi kami tontonan gratis.. Tengkyu so mach beybeh.. I Lov yu all muuaacchhh…"

Hmmm.... Saya akui si penulis tersebut benar-benar memahami kaum Adam dan saya pun mengerti perasaan beliau. Dan bagi kalian yang "mungkin" merasa tersindir atas kutipan di atas, bagus lah.
Dan rasanya saya tak perlu menjelaskan kutipan tersebut panjang lebar lagi, karena pastinya kalian sudah mengerti maksud dari curhatan tersebut. Semoga bermanfaat dan semoga kalian semakin "bangga" atas anugerah yang diberikan oleh-Nya kepada kalian.
Terima kasih bagi yang sudah membaca dan terima kasih pula bagi pencurhat yang asli.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

First Post "Hello World"

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Postingan pertama diputuskan berjudul "Hello World". Karena pada umumnya seseorang yang baru pertama kali membuat ataupun belajar membuat ataupun mempublish website memberi judul "Hello World" dan yang ada dan yang umum judul itu, ya sudah saya pakai judul itu dari pada berpusing-pusing ria memikirkan judul postingan pertama, karena pada dasarnya postingan pertama tidak bertema, bermakna, dan berinti.
Dan walau pada akhirnya saya menulis macam-macam hal yang tak ada hubungannya sama sekali. Entah akan jadi blog macam apa blog ini. Sungguh tidak jelas... ~.~ (wow!! emoticon pertama di postingan pertama!!) *akhirnya tulisan tak penting pun keluar juga*
Ya begitulah postingan pertama saya yang tak jelas ini. Semoga blog ini menjadi bermanfaat untuk para pembaca sekalian yang sekarang "mungkin" belum ada pembacanya sama sekali. Harap maklum lah.. :) (emot kedua!!!)
Dan sekian dulu aja postingan pertama dari saya yang "sangat" tidak penting ini.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.