Thursday 15 April 2010

Alasan Dilarang Memakai Jilbab

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya akan menceritakan satu cerita dari negeri antah berantah yang entah keberadaannya ada ataukah tidak. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di suatu kota yang modern & ramai.
Ada salah satu teman saya, pada suatu hari dirinya merasa terpanggil untuk memakai jilbab, entah dapat pengaruh dari mana. Sampai kemudian hatinya menjadi tetap dan keukeuh ingin memakai jilbab, maka dia segera pergi ke toko aksesoris & pakaian muslim untuk membeli jilbab dan pakaian muslim.
Setelah memilih-milih jilbab & pakaiannya dengan berbagai macam model, kemudian langsung ia pakai dari toko dan pulang ke rumah dengan suka cita dan hati gembira riang gagap gempita.

Sesampainya di rumah dan bertemu orang tuanya. Orang tuanya pun kaget, terkejut, dan shock melihat anaknya yang pulang-pulang tiba-tiba sudah berjilbab. Seketika itu mereka menjerit, dan berteriak kepada anaknya itu, "Apa-apaan kamu memakai pakaian seperti itu?!"
Mereka sangat murka dan menyuruh anaknya untuk segera memakai jilbab tersebut.
Teman saya itu merasa terpukul sekali karena orang tuanya tidak mengijinkannya memakai jilbab. Bayangkan saja.. Ayah & ibunya benar-benar menentangnya untuk memakai jilbab! Dan mereka tidak tanggung-tanggung untuk memutuskan hubungan orang tua - anak, apabila ia masih tetap mengenakan jilbab itu terus.

Tetapi anak itu tetap bersikeras dan tidak berputus asa. Ia kemudian mengunjungi guru di tempatnya bersekolah untuk membujuk & berbicara kepada orang tuanya, agar mereka menyetujui dirinya yang mengenakan jilbab itu.
Dan ternyata, tanpa panjang lebar & berbasa basi gurunya pun ikut menolak!

Kemudian ia pergi menemui ustadz di sekitar rumahnya yang sudah ia kenal baik. Ia meminta ustadz tersebut untuk berbicara baik-baik dengan orang tuanya. Tapi hasilnya tetap ditolak! Sang ustadz pun tidak mau memenuhi permintaan dia, bahkan sang ustadz sampai megusirnya keluar.

Anak itu benar-benar merasa sendirian di dunia ini. Tak ada yang benar-benar mau mendukungnya untuk menutup aurat sampai mengenakan jilbab seperti itu. Dia benar-benar telah putus asa.
Dan sampai di rumah dia pun berkata kepada orang tuanya, "Ayah & ibu saya yang saya cintai. Maafkan saya, tapi saya akan tetap memakai jilbab ini. Jika kalian tetap tidak menyetujuinya, saya akan bunuh diri.

Tiba-tiba susasana menjadi hening, ketegangan telah sampai pada puncaknya.

Sambil menghela nafas, sang ayah berkata lirih kepada anaknya itu, "Bambang... Kalau kamu anak perempuan sih saya dan ibu setuju-setuju saja kamu memakai jilbab. Tapi kan kamu laki-laki nak... Kalau kamu pakai jilbab juga, apa kata dunia nanti??"

Dan akhirnya anak itu sadar bahwa dirinya bernama Bambang, dan dirinya ternyata laki-laki. Kemudian ia melepas jilbabnya, dan berpelukan dengan kedua orang tuanya.

Begitulah akhir cerita yang indah ini. Sungguh kisah yang mengharukan dan happy ending pula.

Pelajaran yang bisa dipetik dari cerita di atas adalah bahwa ada kalanya kita mengingat siapa diri kita, bercerminlah, jangan sampai lupa pada diri kita yang sebenarnya, karena semua hal yang kita lakukan di dunia ini kita mulai dari yang paling dekat dan paling kecil, yaitu diri kita sendiri.
Boleh lah lupa, tapi jangan sampai keterlaluan seperti cerita di atas.

Demikian tulisan saya pada kesempatan kali ini. Semoga bisa menjadi bahan renungan dan bagi yang laki-laki jangan ditiru ya.. Dan yang perempuan juga jangan sampai nanti pas mau sholat pakai sarung, baju koko, dan peci.

Akhir kata.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tuesday 13 April 2010

Surat dari Palestina untuk Indonesia

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kembali saya mengirimkan sesuatu dari negara saudara-saudara kita jauh di sana. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita (warga muslim Indonesia).

Untuk saudaraku di Indonesia,

Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia,, Namun, jika kalian tetap bertanya kepadaku,kenapa?? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim Terbanyak di punggung bumi ini,,,,bukan demikian saudaraku??? Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku,
setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini?!!!?. Wah,,,,sungguh jumlah angka yang sangat fantastis & membuat saya berdecak kagum, Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku,,,,jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang di gabung,,itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji Dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat di banding kalian yah? Wah?.wah?pasti uang kalian sangat banyak yah, apalagi menurut sahabatku itu ada 5 % dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya,,,Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati,,kenapa saya & kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah?.pasti sangat indah dan mengagumkan yah. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian. Pasti para ibu-ibu disana amat mudah Menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko & para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan. Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku Tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil,,,,yah diatas mobil saudaraku!!
Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2 tahun lalu, Namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya Walau, terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum. Namun,,,mengapa di negeri kalian , katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah & ibunya , terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah,,,,itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding,,, ,, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA,,,,Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian..??? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?.!! !, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini. Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan,,,,atau got-got apalagi ditempat sampah?saudaraku! !!, Mereka mati syahid,,,saudaraku! mati syahid karena serangan roket tentara Israel !!!


Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya ,di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku,,, ,bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini. Perlu kalian ketahui,,,sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami Namun,,,,sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar,,,Allahu Akbar!!!



Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, Namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi ,menderita busung lapar,,,, Apa karena kalian sulit mencari rezki disana..? apa negeri kalian sedang di blokade juga..? Perlu kalian ketahui,,,saudaraku , tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan,,, walau sudah lama kami diblokade. Kalian terlalu manja?!? Saya adalah pegawai Tata usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami. Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda Baru saja melangsungkan pernikahan,, ,yah,,,mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah,,,,diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku. Dan Perdana menteri kami, yaitu ust Isma?il Haniya memberikan santunan awal pernikahan Bagi semua keluarga baru tersebut.


Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut,,,, Program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan Buku-buku pasti kalian telah lahap,,,kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karna kalian punya waktu.Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam,,,yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh Setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami. Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut Walau Cuma satu jam saudaraku,,, ,Tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di sana. Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami,,, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang ,,, bagaimana Dengan kalian?? Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al qur?an, umurnya baru 10 tahun , Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang. Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah Diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma,,,, yah di tempat itulah mereka belajar Saudaraku,, bunyi suara setoran hafalan al quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal,,,karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.



Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, ,,,,kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini. Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun,,,bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai Bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya. Oh,,,iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.


Akhhuka..

Abdullah ( Gaza City ..1430 H)
Dan memang benar kata orang, bahwa terkadang perkiraan kita kepada orang lain tidak sesuai dengan faktanya. Kalau kita masih terbiasa saja dan sangat menikmati kehidupan kita dengan kegiatan-kegiatan tak jelas dan menyia-nyiakan waktu, coba saja sekali-kali bayangkan kita tiba-tiba mempunyai kehidupan seperti mereka. Indonesia tiba-tiba di serang oleh negara tetangga, dan mereka mempunyai bantuan dari negara-negara lain yang amat berpengaruh di dunia ini. Kita kehabisan sandang, pangan, peralatan militer, dan sebagainya.
Coba sekali saja bayangkan seumpamanya kejadian seperti itu benar-benar terjadi.

Semoga bisa jadi bahan renungan dan yang pasti jangan hanya merenung saja.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sunday 11 April 2010

Cerita dari Gaza

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan yang kedua pada hari ini, saya akan membagi beberapa tulisan dari orang lain mengenai berbagai macam peristiwa yang terjadi di kota kecil di timur tengah sana, "Gaza".
Kita sebagian besar pasti tahu, apa yang sedang terjadi di sana, di Gaza, Palestina. Berbagai peristiwa yang membuat kita (dengan sudut pandang muslim) sedih & prihatin terhadap negara tersebut, sekaligus geram & marah dengan negara tetangganya, Israel. Walau pada akhirnya kita tak bisa melakukan apa-apa selain mendoakan mereka yang ada di sana.

Ada beberapa tulisan mengenai peristiwa-peristiwa yang "wah" kalau menurut saya. Dan saya dapat dari forum sebelah yang menurut saya, patut untuk disimak.

Selamat dengan Al-Qur'an


Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).


Dr Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.”(Al-Baqarah [2]: 155-156),  jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online.

Pasukan Berseragam Putih di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.


Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.


Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.


Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”


Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”


Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.
 Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?


Suara Tak Bersumber 
Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

 Terbunuh 1000, Lahir 3000


Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

Sumber : Thoriq 



Cerita-cerita di atas nyata adanya dan tidak bisa kita pungkiri lagi, karena itu semua merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
".... Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur." (Al-A'raf: 58)
Akhir kata saya ucapkan terima kasih bagi yang telah menyimak tulisan di atas.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
 

Indonesia & Alasannya

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kembali saya menulis tulisan yang tak kalah tak jelasnya dari tulisan sebelum-sebelumnya.
Indonesia, negara kepulauan yang memiliki berbagai macam pulau-pulau, maka dari itu disebut negara kepulauan. Selain memiliki berbagai macam kepulauan, Indonesia juga memiliki beraneka macam manusia, wajar. Kita juga pasti tahu kalau Indonesia memiliki bermacam-macam budaya & bahasa daerah, dari Sumatera sampai Papua, dari Sabang sampai Merauke, atau dari Papua kembali ke Sumatera, dari Merauke kembali lagi ke Sabang.
Tidak hanya itu, Indonesia juga  memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah. Bisa dibilang negara ini sesungguhnya sangatlah kaya dan mewah. Dan juga negara ini sesungguhnya memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara lain. Dari sejak zaman kolonial Belanda & Jepang dulu, saat mereka menjajah Indonesia hanya karena kekayaan negara ini yang melimpah ruah.
Itulah yang membuat negara ini lain dari pada negara-negara yang lain, selain dari koordinat letak negara yang juga sangat lain dari pada negara-negara yang lain.

Mungkin ada pertanyaan yang tak jelas datangnya dari mana, "Tapi kenapa sampai saat ini Indonesia belum maju-maju juga?"
Saya pun tidak tahu kenapa. Saya tak bisa menjelaskan kenapa, saya juga tak bisa menjawab dengan tegas alasannya kenapa. Karena akan terkesan bahwa saya menjudge bahwa ini, ini, itu, itu, dan sebagainya. Tapi saya hanya akan memberikan beberapa pendapat dari saya pribadi, dan ini bukan jawaban mutlak dari pertanyaan yang tak jelas sumbernya tadi. Dan sekali lagi, ini hanya pendapat dari saya sendiri. Karena setiap manusia berhak berpendapat, baik pendapat tersebut jelas atau tidak.

Negara Indonesia. Walau memiliki berbagai macam bahasa, tapi bahasa persatuan hanya satu, bahasa Indonesia. Itu adalah bahasa untuk berkomunikasi antar warga Indonesia dimanapun mereka berada, dimanapun mereka tinggap, apapun suku & budayanya, itulah bahasa alternatif yang mereka pakai untuk memudahkan mereka dalam berkomunikasi.
Dari sejak jaman Nyonya Meneer belum berdiri pun bahasa tersebut masih tetap dipakai, walau sampai sekarang ada beberapa perubahan dalam ejaan, penulisan, seiring berkembangnya zaman dan karena ingin memper-baku dalam menggunakan bahasa.
Setelah sampai ke zaman modern, sekitar beberapa waktu sebelum masa sekarang ini, entah kenapa menurut pandangan saya prestasi Indonesia "agak" menurun. Dari prestasi di pendidikan sampai ke yang paling atas, politik. Saya bahas dari yang paling kecil dulu, di bidang pendidikan.

Mengapa saya bisa katakan pendidikan di Indonesia menurun? Jelas terlihat dari siswa-siswa saat ini. Hampir 70% (menurut pengamatan penulis yang tak jelas) warga Indonesia tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, dan sisanya tidak melanjutkan ke tingkat SMA dan perguruan tinggi.
Coba lihat gambar berikut :
Apa yang dilakukan orang tua anak itu sampai saat latihan soal di sekolah anak itu menjawab pertanyaan seperti itu?
Kemudian, apa yang dilakukan anak itu saat di sekolah maupun di rumah? Apa tidak belajar? Apa tidak memperhatikan saat gurunya sedang menerangkan?
Saya hanya bisa mengatakan dengan dua huruf saja, "Ckckckckckckckck....."

Alasan pertama : masalah ekonomi.
Masalah ini muncul karena beberapa faktor, kemalasan & keputus asaan.
Kemalasan. No offense, alias jangan tersinggung, karena ini hanya suatu pendapat. Rakyat Indonesia cenderung inginnya enak. Atau dengan kata lain ingin yang gampang-gampang, tak ingin bersusah payah dalam melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Kenapa bisa seperti itu? Karena faktor kemalasan itulah. Entah kenapa sifat itu selalu muncul, apa karena sudah mendarah daging atau memang ditakdirkan bahwa warga Indonesia memiliki sifat "malas". Saya sendiri tak tahu, tapi yang jelas untuk memajukan negara ini, bisa kita hilangkan sifat yang tak jelas tersebut dari negara kita ini.
Keputus asaan. Putus asa muncul akibat sifat malas. Karena merasa sudah tak mampu melakukan sesuatu itu, maka orang tersebut menyerah dan akhirnya tak mau melakukanya lagi. Sama sajakah seperti mempunyai sifat malas tadi?
Kata orang dulu, "Banyak anak, banyak rejeki." Karena dirasa anak-anak tersebut akan membantu orang tuanya dalam menemukan kehidupan yang sejahtera. Tapi kenyataannya sekarang, banyak orang tua-orang tua yang memiliki anak sampai satu lusin, atau bahkan satu kodi, tapi yang ada malah membawa penderitaan dan kemiskinan yang tiada akhir. Sebab, orang tua itu tak mampu menanggung biaya makan & hidup mereka karena mungkin gajinya yang pas-pasan. Maka yang ada mereka malah menjual anak-anaknya ke orang lain. Dan Roma Irama bilang, "Sungguh terlalu."
Maka dari itu, slogan KB (Keluarga Besar-besaran) perlu diberi tanda baca koma (',') yaitu, "Dua anak, lebih baik." Bukannya "Dua anak lebih baik." Camkan itu.

Alasan kedua : pengaruh budaya asing.
Kita tentu pernah mengalaminya. Seperti meniru-niru budaya asing ataupun membeli produk buatan luar negeri. Maka yang perlu dilakukan hanya satu, "Cintailah dan gunakan produk dalam negeri & budaya kita sendiri". Kalimat tersebut seharusnya cukup. Dan kita lihat gambar berikut :

Karena begitu mencintai bahasa asing, sampai-sampai logat & dialeknya jadi mendarah daging, walau mungkin penulis di atas belum pernah membeli kamus bahasa asing. Tapi yang namanya berusaha apa salahnya? Ya tak? Toh, yang penting orang-orang paham maksudnya.
Ya tapi apa tidak malu kalau sampai orang-orang pemilik bahasa asing tersebut melihat tulisan-tulisan di atas? Seharusnya kita sadar manfaatkan bahasa kita sendiri, tak usah lah kita beri keterangan bahasa lain di dalam sesuatu yang sebenarnya milik bangsa kita sendiri. Seperti gambar ke dua itu. Dengan menuliskan "Terima kasih atas kunjungan Anda" itu saja sudah cukup. Biarlah kalau ada warga luar negeri yang membaca mencari tahu arti itu sendiri dengan membeli kamus bahasa Indonesia-bahasa asing buatan kita sendiri, walau sedikit tapi malah meningkatkan ekonomi kita kan?
Seharusnya pula untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia ini kita buat semua buku pelajaran baik dari tingkat TK sampai ke perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia. Apa yang terjadi saat seorang yang tak pandai berbahasa asing disuruh dosennya mencari referensi di perpustakaan kampus yang isinya hanya berbahasa asing? Itu malah akan memperburuk keadaan. Setiap manusia tak bisa harus dapat berbahasa asing semua kan? Silakan berbahasa asing apabila memang dibutuhkan untuk masa depan Anda, misal Anda nanti akan bersekolah di luar negeri, atau menjadi penerjemah anggota-anggota PBB, atau resepsionis hotel berbintang sepuluh yang penghuninya warga asing semua, itu memang diperlukan.
Tapi kalau pada akhirnya nanti mereka hanya menjadi montir di bengkel, seorang pelaku riset yang kerjanya hanya di belakang layar suatu perusahaan, atau teknisi yang kerjanya hanya berputar-putar di daerah di Indonesia saja, buat apa mereka belajar dari buku-buku berbahasa asing tersebut? Toh, mereka juga nantinya hanya berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
Akan sulit memahami sesuatu apabila orang tersebut tidak terbiasa dengan cara yang disampaikan untuk memahami sesuatu itu.


Gambar pertama merupakan contoh peniru-niru budaya asing yang seperti di film-film action, yang biasanya terdapat kotak kaca yang isinya seperti misal kapak, senjata api, atau alat pemadam kebakaran. Dan agar terlihat keren orang tersebut melakukan hal yang sama pada kotak kaca tersebut, walau salah tempat, tapi tak apa lah, namanya juga usaha.
Gambar kedua merupakan penyalah gunaan bahasa baku Indonesia di dalam suatu surat kabar yang mungkin tidak terlalu berpengaruh, tapi ada baiknya apabila dalam sesuatu yang disaksikan oleh berbagai macam orang di daerah di Indonesia, media menyebarkanya menggunakan bahasa formal, bahasa yang baku yang dapat dimengerti semua warga Indonesia di berbagai daerah.

Jadi itulah alasan-alasan "dasar" yang sebenarnya masih banyak alasan-alasan lain kenapa Indonesia bisa seperti ini. Karena yang terpenting adalah kita mulai dari yang paling dasar, karena yang paling dasar merupakan tian penyangga, atau bagian terpenting untuk menentukan sesuatu di atasnya dan yang paling atas.

Oh iya, setelah jalan-jalan di forum sebelah, saya mendapat beberapa kutipan dari para member di forum tersebut, ini dia beberapa kutipannya :

Originally Posted by manusia_ajaib

kalo kita mau maju ayoo!! waktunya kita swadaya

caranya:
1. GUNAKAN BAHASA INDONESIA, DAN HINDARI PENGGUNAAN BAHASA ASING BERLEBIHAN
ane dapat informasi dari temen ane yang orang jerman kalo disana penggunaan bahasa asing di sekolah di luar jam pelajaran nya bahasa asing itu bisa kena tegur dan marah sama guru.

2. GUNAKAN BARANG2 LOKAL
barang2 lokal kita bagus kok, liat aja distro2 yang ada di indonesia walaupun kebule2annya masih kental banget

3. KEMBANGAN DAN LINDUNGI BUDAYA LOKAL
jangan biarkan budaya yang kita miliki ini statis dan tidak berkembang. menjaga memang perlu tapi mengembangkannya juga sangat perlu

4. MIMPI LIBURAN KE DAERAH2 DI INDONESIA
tempat libuaran kita nggak kalah kok sama singapur terutama yang berhubungan dengan alam, singapur mana punya hahahahah..

5. BERHENTI MENCONTEK DAN JUJUR SEJAK DINI
kalo dari akar nya aja mencontek dan tidak jujur gimana pas udah besar nanti

6. SINGKIRKAN EGO DAN MULAI BEKERJA BERSAMA DENGAN KERAS UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

7. SENANTIASA MENDOAKAN NEGERI INI DI SETIAP IBADAH YANG KITA LAKUKAN

SEMOGA BISA JADI NYATA AMINNN
Originally Posted by upsbeowulf

"I do really proud to be an Indonesian"
Jangan ngomong kaya gitu gan.. Ngomong aja kaya gini::  
"SAYA BENAR-BENAR BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA" 
Kemudian apa inti saya menulis tulisan seperti ini? Pikir sendiri.
Penulis hanya ingin menulis apa yang mau ditulis, mau disimak & diresapi ya syukur, tak mau juga bukan urusan penulis. Toh, penulis sudah menyampaikan semuanya. Tinggal bagaimana kalian merubahnya.
Ibaratnya penulis sebagai transmitter yang menyampaikan suatu sinyal menuju ke receiver yang jaraknya jauh tak terkira, dan pembaca atau penyimak sebagai repeater yang menguatkan sinyal yang dipancarkan, agar sinyal tersebut dapat sampai ke receiver dengan selamat seperti saat dikirimkan.

Jadi, adakah hubungannya dengan 8 wanita Indonesia?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.